• Bapa Gereja

  • Keluarga

  • Khotbah

  • Renungan

  • Cerita SM

  • Perpustakaan

  • Artikel

MISSION TRIP “PEDULI RAKYAT” BUNTOK-DESA MERAWAN LAMA DAN REONG

27 Januari 2009
Team mission trip Peduli Rakyat berkumpul di gereja pada pukul 6.00 wita untuk berangkat ke Buntok satu desa yang akan dikunjungi. Mobil yang akan membawa kami ada tiga buah, yaitu mobil gereja (Panther) dan mobil Pak Heru (Rocky dan Strada-). Sekitar pukul 6.15, setelah persiapan selesai, hujan masih turun dengan lebatnya, tetapi hal tersebut tidak mengurungkan niat kami untuk berangkat.
Mobil Panther ditumpangi oleh Ev.Candra, Pak Suherno, Jonathan, Iwan dan Toto, mobil Strada oleh Ev.Andy, Pak Tony, Andy dan Lisa, sedangkan mobil Rocky oleh Ev.Kris, Pak Heru, Pak Ismoyo dan dr.Agus.
Kami sempat berhenti di ibu sumilah untuk mengambil nasi kotak sebagai bekal makan pagi dan siang kami. Perjalanan kami lalui tanpa berhenti selain mengisi bahan bakar untuk mobil. Medan yang dilalui (1jam sebelum jam 14) masih merupakan jalan yang mulus, ketika mulai memasuki suatu persimpangan jalan, kondisi jalan jelas terlihat berubah. Rute yang kami lalui tersebut adalah tanah merah dengan pasir gunung yang lembek sepanjang 30 km. Mobil Panther beberapa kali harus berhenti untuk ditarik oleh mobil Strada supaya bisa melanjutkan perjalanan. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 lebih, itu berarti kami sudah terlambat dari jadwal yang telah kami rencanakan. Mobil Rocky yang berada terdepan terus melaju dengan cepat menuju tempat tujuan agar dapat mengkonfirmasikan keberadaan kami di desa tersebut. Tujuan kami adalah tempat keluarga dari Ev.Andi ,yaitu Ibu Tulus dan suaminya Pak Surya.
Saat sekitar 6 kilo dari tempat tujuan, mobil Strada tiba-tiba mogok. Walau mencoba untuk memperbaikinya, mesin mobil tetap tidak dapat hidup. Maka kami pun memutuskan untuk menukar beberapa penumpang di mobil Panther dan Strada, setelah itu pmobil Panther berangkat ke tempat tujuan untuk mencari bantuan. Pak Tony, Iwan dan Andi pemuda tetap berada disana menunggu kami. Perjalanan yang dilalui setidaknya masih memakan waktu setengah jam, sedangkan rute yang akan dilalui jelas terlihat bukan rute yang bisa dilalui dengan mudah oleh mobil Panther. Disinilah kami dapat melihat penyertaan Tuhan yang memampukan kami (Ev.candra lbh tepatnya) untuk dapat tiba di tempat tujuan. Sampai disana, Pak Heru yang sudah terlebih dahulu sampai disana akhirnya kembali lagi ke tempat dimana mobil Strada mogok dengan ditemani Toto. Sementara yang lain membagi diri menjadi dua tim untuk mengadakan KKR di desa Marawan Lama dan pemutaran film di Gunung Rantau. KKR di Merawan lama disambut antusias dan menjadi berkat, selain itu pemutaran film berlangsung lancar walaupun ada kendala gerimis
Setengah jam kemudian Pak Heru telah sampai dan memeriksa kondisi mesin mobil Strada, mobil tersebut tetap tidak dapat diperbaiki. Kami akhirnya memutuskan untuk menarik mobil Strada oleh mobil Rocky dengan menggunakan tali sling. Dalam perjalanan tersebut, dengan melewati rute yang menanjak dan berlubang beberapa kali tali sling putus dan beberapa kali pula kami menyambung dan memasangnya kembali. Melihat perjalanan masih jauh dan tali sling yang dipakai terus bertambah pendek karena putus, akhirnya kami memutuskan untuk meninggalkan mobil Strada di pinggir jalan. Muatan yang ada di Strada kami pindahkan ke Rocky, lalu Pak Heru dan Andi kembali ke tempat tujuan, sementara Pak Tony, Iwan dan Toto kembali menunggu.
Saat menunggu, empunya rumah menawarkan untuk memasukkan mobil Strada ke halaman rumahnya. Tidak hanya itu, dia dan keluarganya juga menerima kami di rumahnya sementara menunggu jemputan. Andi setiba disana langsung pelayanan kkr main gitar. Pak Heru sendirian kembali lagi menjemput yang tertinggal, sehingga akhirnya semua tim mission trip dapat berkumpul kembali di rumah Ibu Tulus. Setelah pelayanan KKR dan pemutaran film telah selesai, sisa hari tersebut kami isi dgn renungan malam, mendiskusikan perubahan rencana/jadwal pelayanan dan beristirahat.

28 Januari 2009
Pagi harinya/Keesokan harinya, kami memulai hari kami dengan renungan pagi yang dibawakan oleh Pak Kris. Setelah itu Pak Heru dan Pak Ismoyo Kembali ke lokasi dimana mobil Strada dititipkan, sedangkan semua anggota tim lainnya berangkat menuju balai desa untuk mengadakan pengobatan gratis yang dilakukan oleh dr. Agus. Anggota yang lain membantu sesuai dengan pembagian tugasnya masing-masing. Antusias masyarakat disana sangat jelas terlihat, pada pelayanan hari itu di Desa Malawan Lama mencapai 300 orang. Saat itu juga ada 2-3 org yang minta konsultasi, dimana Lisa yang saat itu melayani mereka juga sempat mengabarkan Injil dan mereka mau untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
Pukul 11.00 pelayanan selesai, kami kembali ke rumah untuk menikmati makan siang yang telah disajikan oleh ibu Tulus sekeluarga. Mobil Strada sudah kembali ke rumah, dimana permasalahannya ternyata terletak di akinya yang runtuh. Setelah itu kami langsung berangkat ke Desa Reong dengan menggunakan sebuah kelotok selama 10-20 menit Di desa ini kami kembali mengadakan pelayanan pengobatan gratis selama 3 jam. Sekretaris desa ternyata belum memberikan informasi pengobatan ini kepada warganya, sehingga pada awalnya hanya beberapa orang yang berada dekat di tempat pengobatan yang minta dilayani. Akan tetapi seiring dengan waktu, jumlah orang yang minta dilayani, sehingga saat pengobatan selesai, jumlah yang dilayani sebanyak 150 orang. Jadi total yang dilayani pada hari itu lebih dari 400 orang.
Kembali kami melakukan pembagian tim, tim pertama (Ev. Andi, Ev. Kris, Pak Tony, Iwan dan Toto) tetap berada di desa Reong untuk pemutaran film dan tim satunya kembali pulang ke desa Marawan Lama untuk pelayanan sekolah minggu.
Pemutaran film pertama kali menampilkan penyuluhan narkoba bagi masyarakat disana, lalu dilanjutkan dengan pemutaran film tentang kisah hidup Yesus menurut Injil Lukas. Saat awal-awal pemutaran film Yesus ini, kami melihat beberapa warga disana tanpa memakai baju dan memegang mandau di tangan mereka. Meskipun begitu, kami tetap melanjutkan pemutaran film tersebut dan percaya bahwa Tuhan akan menyertai kami senantiasa. (Mat 28:19-20 nah,cm bercanda. Masa dikasih ayat he2). Puji Tuhan acara ini akhirnya dapat berjalan tanpa ada masalah. Respon masyarakat baik anak-anak, pemuda maupun kaum dewasa sangat besar dalam menonton film mengenai Yesus ini. Hal ini dapat terlihat dari jumlah warga yang sangat banyak menyaksikan pemutaran film tersebut. (ratusan org) Malamnya, kami kembali pulang dengan menggunakan kelotok ke desa Malawan Lama.
Sekolah minggu di merawan juga berelangsung baik dan mendidik anak sekolah minggu. Sebelum tidur kami kembali melakukan renungan yang dibawakan oleh Ev. candra dan mengevaluasi pelayanan kami pada hari itu.
29 Januari 2009
Besoknya Pagi-pagi kami …renungan pagi, setelah renungan pagi dan sarapan akhirnya kami kembali ke Banjarmasin. Kali ini kami menggunakan rute yang berbeda dengan dipandu oleh Moni (anak Ibu Tulus) dan temannya dengan menggunakan sepeda motor. Medan perjalanan yang kami lalui sebenarnya tidak terlalu berat, tapi ada beberapa kali rute jalan yang tenggelam oleh sungai maupun jalan yang terjal dan curam. Mobil Panther juga beberapa kali mogok dan harus dipancing dgn menggunakan genset juga jalan mendaki yg dapat menelan korban Akan tetapi dengan pimpinan Tuhan dan kerja sama tim yang kompak akhirnya kami dapat mengatasinya. Perjalanan pulang memakan waktu sekitar 13 jam, akhirnya kami pun tiba kembali di gereja GKKA Banjarmasin.
Mission trip kali ini banyak memberikan kami pengajaran untuk saling mengasihi dan kepedulian terhadap sesama, kami juga banyak melihat penyertaan Tuhan yang memimpin kami sepanjang perjalanan. Pelayanan ini tidak berhenti sampai disini saja. Kami telah berkomitmen untuk kembali kesana, tidak hanya mengabarkan Injil tetapi juga memuridkan mereka. Kami membutuhkan pekerja-pekerja bagi Tuhan dalam pelayanan ini, apakah Anda berikutnya?

Filed Under:

Shared and Contact

Bagikan renungan, artikel, cerita, kritik dan saran Anda, klik Disini atau Send Email.

Leave a Reply