Rencanaku dalam Rancangan-Mu
|
|
0 comments
Yakobus 4:13-17• Sukses adalah keinginan semua orang, tidak ada orang yang tidak ingin sukses dalam hal apapun… betul tidak? Sukses dalam pekerjaan, sukses dalam rumah tangga, sukses dalam pelayanan dll.
• Semua orang ingin sukses namun cara yang dilakukan dan ukuran suatu kesusksesan seseorang bisa berbeda. Cara mencapai kesuksesan di luar kekristenan dengan apa yang diajarkan kekristenan sangat jauh berbeda. Ukuran sukses dalam kekristenan dengan di luar kekristenan juga sangat berbeda.
• Dalam situasi saat ini sangat sulit untuk dapat meraba apa yang akan terjadi pada situasi ekonomi masa depan. Ketika mengunjungi beberapa jemaat diskusi yang paling sering dilakukan adalah bagaimana mengantisipasi kondisi masa depan terutama situasi ekonomi yang tak menentu saat ini.
• Yang sudah memiliki usaha mulai memikirkan strategi apa yang baik untuk mengembangkan usahanya minimal mempertahankan usaha yang sudah ada sambil mencari peluang-peluang baru. Yang ingin merintis usaha mulai memikirkan usaha apa yang tepat, strategi apa yang harus dilakukan. Yang bekerja sebagai pegawai mulai berpikir bagaimana meningkatkan penghasilan, mungkin dengan kerja sampingan. Nah kalau Hamba Tuhan???? Ia mikirkan bagaimana memotivasi jemaat untuk dapat bertumbuh dan maju,tidak boleh hamba Tuhan cari pelayanan sampingan.
• Hal ini wajar,manusia ingin setiap waktu kualitas hidupnya meningkat.
• Untuk mencapai sukses maka setiap orang baik kristen maupun non kristen pasti memiliki rencana agar apa yang diinginkan berhasil. Nah dalam situasi seperti ini terkadang anak Tuhan terjebak dalam hal-hal yang tidak disukai Tuhan, menyalahi Firman Tuhan
• Pada hari ini kita akan belajar bagaimana kita merencanakan segala sesuatu agar sukses, berhasil namun sesuai dengan apa yang dirancangkan Tuhan bagi diri kita. Kita akan belajar dari surat Yakobus tetapi sebelumnya saya akan menjelaskan latar belakang surat ini terlebih dahulu.
• Surat Yakobus dipercaya ditulis oleh Yakobus saudara Tuhan Yesus dan surat ini ditujukan kepada duabelas suku diperantauan yaitu orang-orang Yahudi yang berada diluar palestina. Dari isi surat Yakobus ini bisa kita tarik kesimpulan bahwa pembaca surat ini mengalami banyak pencobaan (1:2), juga ada masalah-masalah sosial, ada pertengkaran diantara jemaat, kecenderungan mengasihi dunia dan harta. Karena itu surat ini berisi hal-hal praktis yang bermaksud menegur dan mengarahkan mereka.
• Di dalam teks yang kita baca juga berisi pengajaran yang mengajarkan jemaat tentang 2 sikap yang berbeda dalam merencanakan masa depan:
1. Tanpa melibatkan Tuhan
• Yakobus di dalam teks yang kita baca menjelaskan ciri-ciri orang yang merencanakan masa depan tanpa melibatkan Tuhan. Ciri-ciri orang ini adalah:
a. Percaya diri yang berlebihan.
• Banyak orang berpendapat bahwa self-confidence (= keyakinan / kepercayaan kepada diri sendiri) adalah sesuatu yang sangat penting untuk bisa sukses, baik dalam hal bekerja, maupun study, olah raga, mencari pacar, melayani Tuhan dsb.
• Ay 13 menunjukkan orang yang mempunyai self-confidence. Adanya self-confidence itu menyebabkan orang itu bisa memastikan akan:
saat keberangkatannya (‘hari ini atau besok’)
tujuannya (‘kota anu’).
lamanya ia tinggal di sana (‘1 tahun’).
apa yang akan dikerjakan di sana (‘berdagang’).
kesuksesannya (‘akan mendapat untung’).
• Murid-murisd Tuhan Yesus juga ada yang memiliki percaya diri yang berlebihan, siapa? Petrus
• Di dalam matius 26:30-35 Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia akan mati dan bangkit Petrus dengan percaya diri berkata "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
• Petrus ini memiliki percaya diri yang berlebihan dan apa buktinya? Ternyata setelah Yesus ditangkap Petrus menyangkal Yesus 3x
b. Sombong
• James 4:16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
• Kata ‘congkak’ dalam ay 16, dalam bahasa Yunaninya adalah ALAZONEIA.
• William Barclay mengatakan bahwa kata ini biasanya ditujukan kepada penjual obat. Jadi orang yang mempunyai self-confi dence disamakan seperti penjual obat yang selalu menyombong kan / membual tentang obatnya (bdk. Yoh 15:5).
• Dan dalam ayat 10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
• Yakobus menyebut congkak 2x ini mengindikasikan bagaimana sombongnya orang-orang perantauan tempat orang-orang Yahudi tinggal. Mereka memegahkan diri, merasa mampu mengatasi setiap persoalan dengan kekuatan sendiri.
• Congkak ini adalah akibat dari percaya diri secara berlebihan. Orang seperti ini Tuhan tidak suka.
• Dalam Yak 4:6b "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
• Kata congkak = kata sifat= arogan (sombong yang berlebihan)
• Congkak adalah salah satu perkara yang dibenci Tuhan, hal ini terlihat dalam Romans 1:30 Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua,
• Dan dalam roma 1:32 hukuman untuk orang congkak ini adalah hukuman mati.
• Di dalam Kis 12:20-23 tertulis kisah Horodes yang berbica di depan rakyat dengan penuh kesombongan, dan ketika rakyatnya meresponi kata-kata Herodes dengan mengatakan “"Ini suara allah dan bukan suara manusia!" maka seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan dan mati dimakan cacing.
2. Melibatkan Tuhan
Tipe yang kedua adalah merencanakan masa depan dengan melibatkan Tuhan, tipe ini memiliki ciri-ciri:
a. Merencanakan berdasarkan kehendak Tuhan
• Apakah Yakobus / Kitab Suci memuji orang itu karena self-confi dence yang dimilikinya? Lihat ay 16! Kata ‘salah’ (ay 16) diterjemahkan evil (= jahat) oleh KJV/RSV/NIV/NASB. Jadi jelas bahwa Yakobus bukannya memuji tetapi sebaliknya bahkan mengecam orang itu.
• Dan yang dikecam Yakobus bukanlah:
pekerjaan orang itu / berdagang / keinginan untuk mendapat untung. Ini tidak salah!
perencanaan untuk masa depan.
• Merencanakan masa depan bukanlah hal yang berdosa. Banyak orang mengajar berdasarkan Mat 6:25-34 yaitu menegnai jangan kuatir burung dipelihara dan seterusnya, mereka menafsirkan teks ini bahwa kita tidak boleh merencanakan untuk masa depan. Perencanaan dianggap sebagai bukti bahwa kita kurang beriman dan itu adalah dosa. Tetapi ajaran semacam ini adalah salah!
• Burung di udara walaupun dipelihara Tuhan toh tetap terbang mencari makan, rumput dipadang sedemikian indah juga karena mencari makan dari tanah, jadi orang untuk bisa berhasil harus berusaha dan dalam berusaha harus memiliki perencanaan yang baik.
• Bacalah Kej 41:34-36 Yusuf menafsirkan mimpi Firaun bahwa akan timbul tujuh tahun kelimpahan dan tujuh tahun kelaparan. Untuk mengatasi tujuh tahun kelaparan maka Yusuf menganjurkan Zfiraun untuk menyimpan bahan makanan pada masa kelimpahan, bukamnkah ini perencanaan?
• dan Amsal 6:6-8 mengajarkan kita untuk belajar dari seekor semut yang mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
• Jemaat sekalian orang yang percaya diri belum tentu percaya Tuhan namun orang yang percaya Tuhan pasti percaya diri.
• Petrus percaya diri tapi tidak percaya kuasa Tuhan, baru setelah Yesus naik ke Sorga ia percaya Tuhan dan memiliki percaya diri yang luar biasa, sekali khotbah 3000 orang bertobat.
• Kita tidak tahu apa yang terjadi besok (ay 14a bdk. Amsal 27:1).
• Ay 13 kontras dengan ay 14! Ay 13 menunjukkan bahwa orang itu merasa pasti akan segala sesuatu. Tetapi ay 14 berkata ‘kamu tidak tahu’. Ay 13 mengatakan ‘satu tahun’, tetapi ay 14 mengatakan ‘besok’.
• Jelas bahwa perencanaan untuk masa depan itu tidak bertentangan dengan iman, tidak salah, dan bahkan harus dilakukan.
• Lalu bagaimana perencanaan di dalam Tuhan?
• Manusia itu sangat terbatas, sehingga di dalam ayat 15 tertulis Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
• Apa arti ayat ini? Artinya seandainya kita berhasilpun itu atas seijin Tuhan, dan kalau gagalpun atas seijin Tuhan. Ini berarti kita tidak mungkin merencanakan segala sesuatu dengan sempurna tanpa cacat karena kita manusia yang sangat terbatas. Yang bisa kita lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin, lalu serahkan pada Tuhan.
• Bahkan Yesuspun ketika di taman Getsemani berdoa menyerahkan segala rencana_Nya kepada Bapa di Sorga, hal ini terlihat di dalam "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
• Sering kita berdoa “Tuhan berkati usaha kami … “ namun pernahkah kita berdoa “Tuhan andaikata rencana ini gagal tolong siapkan hati kami untuk mampu menerimanya, dan beri kami hikmat untuk memulainya kembali sesuai dengan rencana-Mu.”
• Lihat ay 13 lagi. Orang itu sedikitpun tidak berdoa untuk meminta pimpinan Tuhan ataupun untuk meminta penyertaan, pertolongan dan berkat Tuhan. Ia yakin dirinya sendiri bisa melakukannya dengan sukses tanpa Tuhan. Ia menghitung kapan beranghkat, kapan kembali, dimana tinggal dan yakin mendapat untung tanpa melibatkan Tuhan. Apakah kita juga seperti pedagang ini?
• Sering di dalam perencanaan kita lebih sering mengandalkan situasi ekonomi, mengandalkan kondisi keuangan kita, harta kita, rekan bisnis kita namun kita lupa melibatkan Tuhan di dalam perencanaan kita. Bapak ibu sekalian mengikutsertakan Tuhan dalam perencanaan kita bukan hanya pagi sebelum bekerja berdoa, selesai bekerja berdoa. Itu baik tapi belum mengikutsertakan Tuhan dalam rencana kita.
• Ikutkan Tuhan dalam rapat-rapat kita, ikutkan Tuhan dalam menghitung kekuatan kita, ikutkan Tuhan di dalam negosiasi bisnis kita, ikutkan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan kita. Kita sering memilah-milah mana yang Tuhan harus ikut mana yang Tuhan tidak usah ikut.
• Berhubungan Tuhan yang baik adalah memiliki keintiman dengan-Nya. Kalau hanya sebatas komunikasi itu bukannya tidak baik tapi kurang. Kalau hanya sebatas doa hubungan kita dengan Tuhan maka nilainya kurang. Hubungan dengan Tuhan itu setiap saat, setiap melakukan segala sesuatu libatkan Tuhan itu baru benar. Seberapa banyak jemaat yang ketika mau menghubungi rekan bisnis di dalam hati berkata Tuhan tolong saya untuk berkata-kata? Seberapa banyak jemaat disini ketika mencari peluang bisnis entah dikoran atau internet berkata dalam hati Tuhan beri saya hikmat?
• Bapak ibu sekalian berdoa tidak bisa merubah kehendak Tuhan, namun anak-anak Tuhan yang memiliki keintiman dengan Tuhan ketika berdoa, doanya sesuai dengan kehendak Tuhan. Jadi kalau jawaban doa Tuhan tidak sesuai dengan keinginan kita bukan berarti Tuhan tidak baik tetapi kita yang kurang intim dengan Tuhan sehingga tidak tahu kehendak Tuhan.
• Bapak ibu sekalian, saya yatim piatu tanpa saudara, sejak bertobat saya belajar untuk melibatkan Tuhan di dalam setiap perencanaan saya sehingga sampai saat ini Tuhan selalu pelihara saya, sampai saat ini saya tidak pernah Tuhan dikecewakan Tuhan walaupun kalau mau jujur saya sering mengecewakan Tuhan, saya tidak mau sok suci karena saya manusia biasa, namun dalam keseharian saya saya belajar untuk berhubungan secara intim dengan Tuhan. Ikut Tuhan itu indah, melibatkan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan kita itu indah.
• Bapak ibu sekalian mari libatkan Tuhan dalam perencanaan hidup kita, sehingga kita menikmati rancangan-Nya yang indah.
b. Menjadi berkat
• Ayat 17 tertulis Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
• Ayat ini berbicara mengenai hubungan sosial manusia. Ayat ini kalau kita perhatikan sekilas sepertinya loncat dan tidak nyambung dengan ayat-ayat sebelumnya. Tetapi kalau diperhatikan sungguh-sungguh sebenarnya ayat ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ayat-ayat sebelumnya.
• Ayat ini mengatakan bahwa orang merencanakan masa depan dengan melibatkan Tuhan maka pasti akan menjadi berkat bagi orang lain.
• Dalam mencapai sesuatu yang sudah direncanakan paling tidak ada dua cara yang biasa dipakai orang yaitu Goal oriented atau people oriented. Orang yang “goal oriented” memiliki prinsip apapun yang terjadi tujuannya harus tercapai, apapun caranya, terkadang cara ini menyakiti banyak pihak. Namun orang yang memakai cara “people oriented” dia akan merangkul orang-orang untuk bersama-sama mencapai tujuannya.
• Saya lebih suka cara yang kedua karena cara yang kedua bisa memberkati banyak orang.
• Bapak ibu sekalian, saya penggemar acara Mario Teguh saya sarankan bapak ibu juga nonton acara ini setiap hari minggu jam 8 malam di Metro TV, informasi lengkap bisa tanya pak Edi Tanur. Ada banyak kata-kata bijak yang bisa memotivasi kita dalam acara ini, salah satu yang saya suka adalah perkataan “Pemimpin yang baik membangun keberhasilannya melalui keberhasilan orang lain.”
• Seorang pemimpin dianggap berhasil hanya bila mereka menyebabkan peningkatan kualitas pada kehidupan anggota organisasi mereka, dan bila mereka menyampaikan keuntungan bagi semua pemegang kepentingan mereka.
• Jemaat sekalian di dalam membuat perencanaan mari libatkan perbuatan-perbuatan baik di dalam perencanaan kita.
• Ada suatu produk jamu yang besar yang dalam mempromosikan produknya menggunakan cara yang berbeda. Mereka lebih banyak melakukan aksi sosial, menolong orang-orang miskin sambil mempromosikan produk mereka dari pada menyebarkan iklan-iklan di media cetak. Cara ini baik dan masih banyak cara-cara lain.
• Jemaat sekalian ketika kita melibatkan perbuatan-perbuatan baik dalam perencanaan kita maka kita sudah menjadi garam dan terang dunia. Orang-orang akan melihat perbedaan antara anak-anak Tuhan dan diluar Tuhan dalam bergumul akan masa depan.
• Jangan terjebak dosa, atau perbuatan-perbuatan tidak baik dalam perencanaan kita. Tidak melakukan perbuatan baik saja sudah berdosa apalagi melakukan perbuatan jahat.
• Dalam 2 Sam 11 tertulis kisah mengenai Daud dan Betsyeba. Daud mengingini betsyeba sebagai istrinya, dan dalam usahanya untuk mencapai keinginannya ia merencanakan sesuatu yang buruk yaitu secara tidak langsung membunuh Uria suami dari betsyeba dengan menempatkannya di medan perang yang paling berbahaya. Daud berhasil mencapai keinginannya namun apakah menjadi berkat? Daud mendapatkan hukuman dari perbuatannya tersebut, anak hasil hubungannya dengan Betsyeba mati.
• Jemaat sekalian ketika kita melibatkan hal-hal berdosa dalam perencanaan kita mungkin saja berhasil namun percayalah akan datang penghukuman dari Tuhan.
Filed Under: Khotbah
0 comments
Trackback URL | Comments RSS Feed