• Bapa Gereja

  • Keluarga

  • Khotbah

  • Renungan

  • Cerita SM

  • Perpustakaan

  • Artikel

Yesus Memberi makan 5000 Orang (Yohanes 6:1-14)

Yesus Memberi makan 5000 Orang
Yohanes 6:1-14
Dalam perikop ini secara eksplisit tidak disebutkan belas kasihan dari yesus seperti dalam matius 14:14 dan Markus 8:2-3.
Penekanan Kristologis sudah nampak dari awal dimana terlihat dari inisiatif yang diambil oleh Yesus (ayat 5) pengetahuannya atas apa yang akan dilakukan (6), bahkan Yesus sendiri yang mendistribusikan ikan (11). Yesus kembali dari Yerusalen ketika mendekati perayaan Paskah. Ini mengindikasikan bahwa Yesus adalah nabi yang akan datang (Ul 18:15). Ini adalah paskah ke dua yang disebut dalam Injil Yohanes, paskah yang pertama terdapat dalam (2:13, 23), hal ini memberikan pengertian bahwa Yesus memberitahukian pentingnya bagi orang Yahudi untuk merayakan paskah. Kisah ini terjadi di seberang danau Galilea, namun Yohanes juga menyebutnya sebagai danau Tiberias, hal ini berarti ada pembaca Injil ini yang kurang mengenal Israel. Kemungkinan besar Injil Yohanes ditulis bukan untuk orang Yahudi asli namun bagi orang yahudi yang sudah lama di perantauan sehingga sudah lupa mengenai tradisi Yahudi. Tiberias adalah sebuah kota yang baru di pantai barat laut dan didirikan tahun 26 SM oleh Herodes Antipas (yang merupakan penguasa daerah Galilea dan anak dari Herodes yang agung).

Garis batas daerah Galilea yang sebenarnya Sukar ditentukan kecuali dalam arti batas propinsi kekaisaran Romawi. Nama Galilea dikenakan kepada wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Israel, daerah yang berubah-ubah dari saat ke saat. Pada masa Kristus, propinsi Galilea merupakan suatu daerah berbantuk 4 persegi panjang, sekitar 70km dari utara ke selatan, dan 40km dari timur ke barat, berbatasan dengan Sungai Yordan dan laut Galilea di tiur, dan terputus di Laut Tengah pada bagian selatan Siro-Fenisia menuruh ke dataran pantai. Jika ini diterima sebagai perbatasannya, maka daerah Galilea terdiri dari suatu dataran tinggi, semua perbatasannya kecuali di utara dibatasi oleh dataran-dataran tanah pesisir, daerah pantai, dataran Esdraelon dan lembah Yordan. Nyata bahwa Galilea adalah ujung selatan pegunungan Libanon, permukaan tanahnya bertingkat dua, dari utara ke selatan melewati daerah itu. ‘Tingkat’ yang lebih tinggi membentuk Galilea Atas. Bagian terbesar adalah 1,000m di atas permukaan laut. Pada masa Perjanjian Baru (PB) daerah itu penuh dengan hutan dan penduduknya sangat sedikit. ‘Tingkat’ yang lebih rendah membentuk Galilea bawah, 450-600m diatas permukaan laut, tapi wilayah dekat Laut Galilea menurun tajam sampai melebihi 180m dibawah permukaan laut Galilea. Danau galilea dikeklilingi oleh desa-desa yang dihuni oleh nelayan. Desa-desa seperti Kapernaum, Betsaida, Magdala, dan korazim, tiberias memiliki industri perikanan, terutama di daerah utara danau dimana mata air tawar menarik banyak ikan. Galilea adalah masyarakat agraris yang bertani sehingga sebagian besar penduduk Galilea adalah petani miskin yang dipungut pajak sangat besar dan kehilangan tanah mereka karena direbut oleh orang yang lebih kaya, yang memerintah pada jaman Herodes. Yesus memperhatikan orang-orang ini dan kebutuhhan mereka.

Yesus mengajar di wilayah para murid-Nya (6:3; duduk biasa terjadi di antara para rabi, Markus 4:1; 9:35), tetapi meskipun dia berada di bukit-bukit sebelah barat, reputasinya sebagai seorang penyembuh (sudah melayani di Kana , Kapernaum, dan di tempat lain) membuat orang banyak dalam jumlah besar datang pada-Nya. Kasih sayang Yesus mendorongnya untuk menyediakan makanan - makanan secara ajaib lima ribu orang. Mujijat ini adalah merupakan satu-satunya mujijat Yesus yang tercatat dalam keempat Injil. Melalui mukjizat ini dan diskusi dengan orang-orang, Ia berharap dapat mengungkapkan identitasnya, seperti yang ia lakukan di Yerusalem (bab 5). Setelah makan, Yesus menempatkan para pengikutnya di atas perahu (dan bergabung dengan mereka kemudian di laut), dan di Kapernaum ia melibatkan orang banyak dan murid-muridnya dalam sebuah penjelasan teologis intens arti dari tanda ajaib.
Kita akan berhenti sebentar untuk memperhatikan beberapa hal mengenai Paskah orang Yahudi, karena hal melatarbelakangi apa yang Yesus lakukan di Galilea. Pada jaman nabi Musa banyak terjadi mujijat di Mesir, terutama sekali yang tercatat secara luarbiasa yaitu:

1. Ketika bangsa Israel melewati laut (Kel 14)
2. Memberi makan mana selama 40 tahun dipadang gurun (Kel 16:35)

Ini adalah simbol yang kuat bagi pemeliharaan Allah pada orang-orangnya. Dimana Allah menolong bangsa Israel dari mara bahaya dan mempertahankan mereka selama berada di padang gurun.
Dalam Yohanes 6, Yesus muncul pada saat mendekati perayaan Paskah orang Yahudi, dan ini mengulangi banyak tema dalam Perjanjian Lama dimana Yesus memberi makan mereka dengan “roti surgawi”. Pertanyaan Yesus dalam 6:5 "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" merupakan gema dari perkataan Musa dalam Bil 11:13 “Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini?” Dan pada kenyataannya Bilangan 11 menyajikan kisah yang paralel dengan teks yang kita bahas ini.
Bilangan 11 Isi Paralel dalam Yohanes 6

11:1 --------------Orang-orang menggerutu---------------6:41, 43
11: 7-9 -----------DIskripsi mengenai Mana ---------------6:31
11:31 ------------“Berilah kami daging untuk dimakan.”--- 6:51
11:22 “Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?" -----6:9

Paralel ini memberikan beberapa kesimpulan. Kisah Paskah Yesus hubungkan secara mencolok dengan perbuatan-Nya dengan kisah Paskah dalam Perjanjian Lama. Dalam Kitab Bilangan mengisahkan seorang tokoh yang luar biasa yaitu Musa, yang sekarang digantikan oleh Yesus yang tidak hanya memelihara dengan “roti dari surga” namun dengan diri-nya sendiri yaitu “Roti Hidup” (6:35). Kisah pemeliharaan Allah di padang gurun tentu saja sangat dikenal oleh bangsa Israel pada jaman Tuhan Yesus. Injil sinoptik mencatat pemberian makan 5000 orang (Mat 14:13-21; Mrk 6:35-44; Lukas 9:10-17) dan juga pemberian makan 4000 orang (Mat 15:32; Mrk 8:1-9)

Yohanes mencatat secara khusus bahwa Yesus tidak saja menyediakan makanan namun juga menguji iman Filipus (Yoh 6:5). Respon dari Filipus mengindikasikan bahwa dia tidak memahami kemampuan ajaib yang Yesus miliki. Dia berkata bahwa roti seharga 200 dinar (1 dinar = upah kerja 1 hari, roti seharga 200 hari kerja atau 8 bulan kerja, 25 hari kerja per bulan) tidak cukup untuk memberi makan orang banyak. Sering kai seperti dalam hal makanan dan hubungannya dengan Yesus tidak dimengerti para murid (4:31)
Namun Andreas berbeda, dia membawa seorang anak kecil (paidarion) yang kemungkinan mampu untuk menolong. Anak ini membawa 5 roti dan 2 ikan. Hanya Yohanes yang memberi keterangan bahwa roti ini adalah roti gandum. Roti gandum adalah makanan yang biasa dimakan oleh orang miskin dan anak kecil ini hanya memiliki 5 buah. Biasanya dalam sehari orang menghabiskan 5 roti jadi anak ini memberikan makannnya untuk satu hari. Karena untuk sekali maka normalnya menghabiskan 3 roti (Lukas 11:5). Detail ini sangat penting karena dalam 2 Raj 4:42-44 terjadi mujijat dimana Elisha memberi makan 100 orang dengan dengan 20 roti gandum, dan ada yang tersisa juga. Hal sama yang terjadi dalam kisah yang kita bahas dimana Yesus memberi makan dengan 5 roti 2 ikan tersisa 12 bakul.
Yesus menggenapkan dan melukiskan kembali gambaran Israel pada masa lalu bangsa Israel (Musa dan elisa) yang diberikan kekuatan oleh Allah. Namun di dalam Injil Yesuslah yang memberikan roti dan ikan (6:11. Yohanes menggarisbawahi hal bahwa Yesus adalah yang menyediakan makanan, sumber hidup bagi orang-orang ini.

Orang-orang menafsirkan mujijat yang dilakukan adalah sebagai penggenapan Mesias. Yesus sudah melakukan mujijat seperti yang dilakukan Musa sehingga Ia diidentifikasikan "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." Dalam Yoh 6:14 yang juga menunjuk langsung dalam Ulangan 18:15-19, mengenai nubuatan bahwa seorang nabi seperti Musa suatu saat akan datang, inilah yang disebut orang Yahudi sebagai “Messianic Promise”
Di dalam teks ini orang banyak ingin memaksa Yesus untuk menegaskan misinya dan bekerja secara politik menjadi raja yang akan melawan kaisar Herodes atau pemerintah Romawi. Yesus bukanlah raja seperti itu. Dia tidak tergoda untuk menjadi raja secara duniawi sehingga Ia harus pergi dan memaksa murid-muridnya untuk pergi kedanau.

Filed Under:

Shared and Contact

Bagikan renungan, artikel, cerita, kritik dan saran Anda, klik Disini atau Send Email.

Leave a Reply