• Bapa Gereja

  • Keluarga

  • Khotbah

  • Renungan

  • Cerita SM

  • Perpustakaan

  • Artikel

Semua Ada Waktunya

http://anaknaholsoan.files.wordpress.com/2009/04/jesus-066.jpgPengkhotbah 3:1-15
Di dalam dunia ini ada beberapa orang yang mempelajari mengenai waktu. Einstein mengeluarkan teori nya mengenai relativitas waktu, yaitu dimana waktu dapat berjalan melambat atau bertambah cepat tergantung dari kecepatan sang pengamat serta kekuatan gravitasi.
- Menurut Einstein, waktu tidak lagi tergantung/terpisah dari alam sekitarnya, melainkan tergantung pada kecepatan gerak sang pengamat. Makin cepat sang pengamat bergerak , makin lambat waktu berjalan. Sebagai contoh, kalau seseorang mengendarai pesawat ruang angkasa yang mempunya kecepatan 87% kecepatan cahaya (kec cahaya 300.000 km/dtk), maka waktu akan melambat menjadi setengahnya, Artinya, pertambahan umur seseorang setelah melakukan perjalanan tersebut akan menjadii 1/2 kali lebih lambat di bandingkan dengan orang-orang yang ada dibumi. Dengan demikian, orang-orang yang ada di bumi akan menjadi lebih cepat tua dan keriput. Kalau mau awet muda silahkan keliling dunia pake pesawat luar angkasa.
Selain itu ada lagi pandanganan bahwa Waktu Itu Melingkar
- Dunia Timur mengajarkan bahwa waktu adalah melingkar (circular). Manusia yang hidup suatu saat pasti mati, setelah mati, ia akan mengalami reinkarnasi di dalam dunia lagi sesuai dengan jasanya ketika ia dulu masih hidup.
- Konsep ini mengakibatkan orang tidak memikirkan lagi apa artinya pertobatan, kebenaran, dan iman. Mengapa? Karena orang yang berpikiran melingkar pasti malas bertobat, karena toh, di kesempatan mendatang, ia bisa “bertobat.”
Waktu Adalah Uang
- Konsep dunia Barat mengajarkan bahwa waktu adalah uang (time is money). Konsep ini mengajarkan bahwa waktu itu sama berharganya dengan uang. Konsep ini dilatarbelakangi oleh jiwa materialisme dari dunia Barat yang mengukur segala sesuatu dari asas manfaat (utilitarianisme). Seseorang melakukan segala sesuatu setelah ia mengukur bahwa yang ia lakukan itu “bermanfaat” (dalam arti: menguntungkan). Jika tidak bermanfaat, ia tidak akan mengerjakannya.
- Oleh karena itu, tidak heran, waktu dipersamakan dengan uang. Manusia tentu tidak mau membuang-buang uang, makanya jangan pernah membuang-buang waktu. Konsep ini sebenarnya adalah konsep yang rendah, karena waktu dipersamakan dengan benda materi, padahal waktu lebih bernilai ketimbang uang. Inilah kegagalan pola pikir Barat dan “Kristen” yang dipengaruhi utilitarianisme.
- Jemaat sekalian pada hari ini kita akan belajar mengenai waktu dari kitab pengkhotbah. Kitab pengkhotbah dipercayai ditulis oleh salomo setelah masa pertobatannya, dimana salomo sudah mengalami pemulihan dan ketika semua yang dilakukannya masih segar dalam ingatannya.
- Tema kitab ini adalah mencari kunci arti kehidupan. Pengkhotbah menyelidiki kehidupan dari segala sudut kehidupan “dibawah matahari”. Di dalam pasal-pasal awal penulis menggambarkan bahwa hidup tanpa Allah sebagai kesia siaan, tanpa arti, tidak bertujuan dan kosong belaka. Dalam pasal 3 pengkhotbah berbicara mengenai waktu.
- Dalam teks yang kita baca ini kita akan belajar tiga hal mengenai waktu.

1. Setiap waktu sangatlah berharga.
- Ada 2 sikap salah mengenai menghargai waktu
a. Menghargai waktu dengan konsep uang
- Jemaat sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita sering mendengar istilah “dikejar-kejar oleh waktu”, “waktu adalah uang”. Dan dalam kehidupan kita waktu itu adalah sesuatu yang sangat berharga namun berharganya waktu bukanlah dinilai dari materi. Kalau kita memiliki konsep ini maka apappun yang kita lakukan maka harus menghasilkan uang. Pelayanan kalau tidak menghasilkan uang maka rugi.
b. Tidak menghargai waktu
- Seringkali kita tidak menghargai waktu…dan menyia-nyiakan waktu. Hal ini dikarenakan walaupun kita tahu waktu itu itu berharga dalam kehidupan kita tetapi kita tidak mengetahui apa sebenarnya waktu itu…terutama dari sudut pandang kekristenan sehubungan dengan kita manusia yang hidup di dunia ini.

Melaliui kitab pengkhotbah ini kita akan belajar mengenai waktu yang berharga dari sisi Alkitab. Dalam membicarakan waktu Tuhan, kita bertemu dengan tiga istilah dalam Alkitab (bah. Aslinya)
a. Waktu Kronos
- Yang dimaksud Kronos adalah waktu yang biasa, yang selalu ada. kronos menunjukan jangka waktu tertentu, entah itu waktu yang singkat (sekejap mata, Luk 4:5) Atau waktu yang lama (Luk 8:27; 20:9).
- Dengan demikian kita mengerti bahwa kata Yunani kronos dipakai berhubungan dengan jam, bulan, dan tahun. Waktu kronos adalah siklus waktu yang biasa.
b. Waktu Aion:
- Kata Aion dipakai untuk menunjukkan entah waktu yang lama sekali, atau waktu yang tanpa batas. Oleh sebab itu waktu aion dipakai tentang waktu ini yang mulai dengan penciptaan dan berakhir denga kedatangan Kristus yang kedua kali; atau juga tentang waktu kekekalan, yaitu waktu tanpa batas. (Matius 12:32 dunia inidan dunia yang akan datang. Yang diterjemahkan dengan kata dunia adalah aion (lih. Ef 1:21)
c. Waktu Kairos :
- Kata kairos berbicara tentang periode tertentu. Kalau waktu itu sudah lewat, tidak akan kembali lagi (Roma 5:6) Oleh sebab itu waktu kairos berbicara tentang kesempatan dan momentum yang ada di waktu waktu tertentu.
- Pengkhotbah 3:11, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
Kata waktu dalam bahasa Ibrani = eth sedangkan dalam kitab septuaginta atau kitab perjanjian lama berbahasa Yunani menggunakan kata kairos sehingga perkataan “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” yang dimaksud adalah waktu Tuhan.
- Konsep Alkitab mengenai waktu yaitu waktu itu bersifat linier. Berbeda dari konsep dunia Timur mengenai waktu, maka Alkitab mengajar bahwa waktu itu bersifat linier (garis lurus), dari titik Alfa (huruf pertama dalam bahasa Yunani) sampai Omega (huruf terakhir dalam bahasa Yunani).
- Dalam pengkhotbah 3:1-9 dikatakan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk lahir-meninggal, menanam-mencabut dll. Hal ini berarti bahwa waktu itu tidak mungkin terulang. Sehingga jikalau kita membuang-buang waktu kita maka kita sendiri yang rugi.
- Karena tidak pernah terulang, maka sebagai anak Tuhan, kita harus memanfaatkan waktu ini sesuai dengan kehendak Tuhan sebagai Pencipta waktu. Waktu adalah sangat berharga karena tidak mungkin terulang lagi. Bukan karena waktu adalah uang.
- Galatia 6: 10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman - artinya, kalau kesempatan tidak digunakan, maka waktu (kairos) akan hilang.
- Kalau kita tidak cermat kita akan kehilangan kesempatan. Sebab itu kita harus memperhatikan waktu pintu terbuka dan waktu pintu tertutup. Alkitab berkata, Apabila Ia (Yesus ) membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. (wahyu 3:7)
- Ada waktunya Tuhan membuka pintu masuk bagi kita dalam sebuah kesempatan. Bila mana kita tidak masuk, pintu akan tertutup. *Pintu itu bisa sebuah kesempatan kesempatan baik yang kita miliki. Yang mungkin Cuma sekali saja. Jadi perhatikan KAIROS yang Tuhan berikan. Jadilah peka, bijaksana, berani mengambil keputusan namun tidak terburu-buru. Atau anda akan menyesalinya!
- Kita harus memangfaatkan waktu yang berharga dengan semaksimal mungkin. Jangan memangfaatkan waktu-waktu kita untuk hal yang tidak berguna. Namun gunakan waktu itu untuk hal hal yang penting. Waktu itu berharga karena tidak mungkin terulang kembali.
- Salomo dalam Pasal 1:2-3 mengatakan segala sesuatu adalah sia-sia. Ia mengatakan tidak ada gunanya manusia berjerih payah di dunia ini. Dalam ayat 14 dia mengatakan segala usaha manusia dibawah matahari adalah seperti usaha menjaring angin…artinya tidak ada hasilnya. Dalam pasal 2:4-10 salomo berkata ia membangun segala sesuatu, menumpuk kekayaan namun dalam ayat 11 kembali ia mengatakan segala sesuatunya adalah sia-sia seperti menjaring angin.
- Hal ini bukan berarti manusia tidak boleh bekerja, tidak boleh menguimpulkan harta…namun dalam pasal 2:24-26 jelas salomo menuliskan bahawa manusia harus mensyukuri berkatt Tuhan hanya orang yang berkenan dihadapannya yang memperoleh hikmat, pengetahuan dan kesukaan sehingga apa yang dilakukannya tidak sia-sia.
- Waktu itu menjadi bernilai jika kita bias mengangkap maksud Tuhan dalam setuiap waktu yang kita lalui. Dan hal ini hanya bias dilakukan kalau kita memiliki kepekaan atas suara Tuhan.
- Jemaat sekalian waktu berharga, namun waktu itu harus kita gunakan dengan maksimal bersama dengan Allah. Jangan kita melakukan apapun tanpa menyertakan Allah. Bekerja keras boleh, kerja banting tulang untuk keluarga itu boleh, mengumpulkan harta untuk masa depan itu boleh, tetapi semua itu harus melibatkan Allah. Setiap waktu adalah berharga karena dalam setiap waktu yang kita lalui Allah terlibat.

2. Selalu Ada penyertaan Tuhan yang indah dalam setiap waktu.
- Dalam pengkhotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Teks ini memiliki makna yang sama dengan perkataan paulus dalam Roma 8:28.
- Teks ini sangat indah….. “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,” luar biasa Allah kita. Salomo di dalam masa tuanya menyadari bagaimana Tuhan menolongnya di dalam setiap pergumulan.
- Jemaat sekalian, seberapa banyak diantara kita yakin Tuhan menyertai bapak ibu sekalian? Seberapa banyak yang merasakan penyertaan Tuhan? Jemaat sekalian sering kali kita kalau ditanya menjawab dengan yakin bahwa Tuhan menyertai kita, namun kalau mau jujur pada diri sendiri, maka tidak semua orang merasakan penyertaan Tuhan. Bukan berarti Tuhan tidak menyertai namun hubungan kita dengan Tuhan berperan penting di dalam apakah kita dapat tidak merasakan penyertaannya.
- Hal inipun diungkapkan oleh salomo dalam kalimat kedua dalam ayat 11. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
- Manusia sangat terbatas dan jatuh bangun dalam dosa sehingga tidak dapat mengerti rancangan Allah, tidak percaya rencana Allah dan tidak merasakan penyertaan Allah.
- Pada suatu hari ada seorang petani sedang bekerja di ladangnya. Hari semakin siang, dan petani ini memutuskan untuk beristirahat sambil menyantap bekal makan siangnya? Ia memutuskan untuk beristirahat di sebuah pohon beringin yang besar rindang dan dia berteduh di sana. Trus dia berbaring dan memadang ke depan, Ia melihat pohon semangka yang kecil dengan buahnya yang besar.. Setelah melihat pohon semangka itu, dia melirik ke atas dan melihat pohon beringin dengan buat yang kecil berbanding terbalik dengan buah semangka. Kemudian dia bergumum “ Tuhan tidak adil, masa pohon sebesar ini (beriingin) buat nya kecil sedangkan dia (semangka) buahnya besar.. Ini benar – benar tidak adil “ sambil menggelengkan kepala. Lalu karena rindangnya pohon beringin dia tertidur. Tiba – tiba buah beringin yang kecil jatuh dan tepat mendarat di hidung si petani.. Dia kaget dan bangun , dan melihat buah beringin tadi kemudian dia bersujud dan meminta maaf kepada Tuhan.
- Mengapa Petani minta maaf ?? Jawabannya : Coba Tuhan menuruti keinginan petani yaitu Pohon beringin yang besar harusnya buahnya besar.. Maka bisa-bisa petani tadi mati karena tertimpa buah sebesar semangka dari ketinggian.
- Jadi Tuhan itu tahu yang terbaik buat kita, Tuhan memciptakan pohon beringin yang besar, rindang dan buahnya kecil karena yang di butuhkan kita hanya rindang pohon untuk berteduh maupun beristirahat.
- Sedangkan Tuhan menciptakan semangka dengan buah yang besar karena yang di butuhkan disini adalah buahnya untuk melepaskan haus dan lapar.
- Orang yang hubungannya dengan Tuhan tidak intim sulit meyakini “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,” ucapan yang dilontarkan salomo adalah ucapan yang dilontarkan oleh seseorang yang sudah banyak makan asam garam dengan Tuhan...Salomo pernah mengalami saat-saat dimana kerohaniaannya di dalam kondisi puncak. Di dalam 1 Raja-raja 3:5 Tuhan ijinkan salomo meminta kepada Tuhan namun salomo tidak minta harta namun meminta hikmat Tuhan (9) dan dikatakan dalam ayat 10 bahwa permintaan salomo adalah baik di mata Tuhan. Jadilah salomo orang yang memiliki hikmat daripada Tuhan sehingga di dalam ayat 13 dikatakan tidak ada seorangpun seperti salomo.
- Namun Salomo juga jatuh dalam dosa. Setelah salomo memiliki segalanuya ia jatuh dalam penyembahan berhala (pasal 11). Sehingga salomo dimasa tuannya merasakan bagaimana Tuhan menyertai dia didalam setiap pergumulannya.
- Jemaat sekalian dalam ayat 13 dikatakan bahwa segala jerih payah adalah pemberian Allah, apakah bapak ibu sekalian pernah bersyukur dengan sangat sukacita ketika bangun tidur di pagi hari? Kita merasa hal tersebut sudah biuasa bukan? Sehingga anugerah Allah itu tidak greng lagi…seolah bangun pagi itu Allah tidak terlalu terlibat. Namun kalau dapat tender batuibara sekian M, atau sembuh dari penyakit berat…. Kita baru merasa bahwa Tuhan menyertai kita …betuuul…?
- Sebenarnya baik sehat tau sakit, kaya atau miskin Tuhan menyertai kita dan setiap penyertaan nya memiliki rencana yang indah bagi anak-anak-Nya. Jabji Tuhan di dalam Mazmur 23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
- Adalah janji yang luar biasa. Allah mana seperti Allah kita? Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman. Lembah kekelaman = shadow of death. Jadi sekalipun kita berjalan dalam bayang -bayang kematian. Setiap waktu setiap saat Tuhan selalu menyertai kita tidak pernah sedetikpun kita ditinggalkan, yang harus kita lakukan hanya satu: PERCAYA.

Filed Under:

Shared and Contact

Bagikan renungan, artikel, cerita, kritik dan saran Anda, klik Disini atau Send Email.

1 comment

Trackback URL | Comments RSS Feed


  1. salam knal..

     

Leave a Reply