Ribka
|
|
0 comments
Betapa menyegarkan jika menemui orang yang memiliki inisiatif yang tinggi. Ribka merupakan tipe orang yang seperti itu. Kehidupannya diwarnai oleh rupa-rupa inisiatif. Saat ia melihat kebutuhan yang harus dipenuhi ia lekas mengambil tindakan, meskipun terkadang pilhan tindakannya tidak selalu benar.
Sewaktu Eliezer, utusan Abraham yang bertugas mencarikan isteri untuk Ishak bertemu dengannya, Ribka segera berinisiatif mengambilkan air bahkan juga untuk para untanya. Kemudian, saat mendengar maksud Eliezer, Ribka segera berinisiatif untuk menyatakan kesediaannya menjadi isteri Ishak.
Dalam kisah selanjutnya, kita menjumpai beberapa inisiatif Ribka dapat juga salah arah. Favoritisme yang ia hidupi dalam bersikap kepada kedua anak kembarnya merupakan salah satu contoh yang jelas. Tidak segan-segan ia menipu suaminya sendiri untuk memenangkan anak favoritnya. Belakangan, sikapnya itu justru menimbulkan konflik dalam kehidupan anak-anaknya.
Terkadang dalam hidup ini kita begitu mudahnya berupaya membenarkan sesuatu yang kita rasakan perlu untuk dilakukan. Bahkan terkadang kita memaksa Allah menyetujui pilihan-pilhan kita. Memang, pilihan-pilihan kita tidak akan pernah dapat merubah rencana Allah, tetapi bukankah juga patut dipertimbangkan bahwa pilihan-pilihan kita harus lahir dari motif yang benar dan dampak-dampak yang akan muncul dikemudian hari?
Saat memikirkan langkah tindakan, apakah kita cenderung memaksakan persetujuan Allah atas tindakan yang kita sudah ketahui dampak kedepannya? Atau apakah kita bersedia merubah rencana tindakan kita jika memang hal itu bertentangan dengan prinsip dan perintah-perintah Firman-Nya? Inisiatif dan tindakan menjadi indah pada saat dikendalikan oleh hikmat Allah bukan?
Dalam Alkitab kisah Ribka dituliskan dalam: Kejadian 24-29. Di bagian lain singgung dalam Roma 9:10.
(Saduran dari L1fe Application Study B1ble)
Filed Under: Tokoh Alkitab
0 comments
Trackback URL | Comments RSS Feed