• Bapa Gereja

  • Keluarga

  • Khotbah

  • Renungan

  • Cerita SM

  • Perpustakaan

  • Artikel

Pentateuch

Pentateuch
Pentateuch berasal dari bahasa Yunani yaitu Penta dan Teukhos. Penta artinya lima dan Teukhos maksudnya tempat gulungan papyrus yang lambat laun menjadi berarti kitab. Kitab Pentateuch dikenal juga dengan nama:
1. Torah, yang dalam bahasa Ibrani berarti sefer hattora yang berarti hukum, pengajaran, petunjuk. Pengertian ini sangat cocok karena Torah adalah wahyu Tuhan yang menjadi sumber pengajaran mengenai iman dan kehidupan sehari-hari orang Yahudi.
2. Kitab-kitab Musa, ada juga yang menyebut sebagai kitab 1 Musa, 2 Musa, 3 Musa, 4 Musa, 5 Musa.
Kitab Pentateuch terdiri dari:
1. Kitab Kejadian
2. Kitab Keluaran
3. Kitab Imamat
4. Kitab Bilangan
5. Kitab Ulangan

Pentateuch merupakan bagian dari Alkitab yang sering dipermasalahkan tentang penulisannya. Sampai abad 16 baik tradisi orang-orang Yahudi maupun tradisi gereja setuju dengan pendapat bahwa Musa adalah pengarang Pentateuch. Namun mulai dari akhir abad 17 kitab-kitab pentateuch ini mulai diragukan ketulenannya. Hal ini terjadi karena kebanyakan sarjana Alkitab pada waktu itu mulai menekankan kritikisme sejarah (Historical/traditional critism) dan juga kritik sastra dalam usaha menyelidiki asal-usul Alkitab. Sarjana-sarjana tersebut terpengaruh oleh filsafat.
Ada beberapa pandangan yang salah mengenai terbentuknya kitab-kitab pentateuch ini:
1. Pada tahun 1753 Astruc mengemukakan teorinya yang disebut “documentary hypotesis” yaitu bahwa pentateuch berupa bahan-bahan yang dikumpulkan dari beberapa dokumen (sumber), dan musa sebagai redakturnya.
2. Pada tahun 1853 Hupfield mengemukakan teori “Modified Documentary Hypotesis” yang mengatakan bahwa pentateuch dikumpulkan dari empat sumber dan empat masa yang berbeda.
a. Paling tua adalah sumber P (Priestly) yaitu Hukum Taurat dan Kitab Imamat
b. Kedua adalah sumber E (Elohistis) yaitu Kitab Kejadian dan Keluaran)
c. Ketiga adalah sumber J (Jahwehistis) yaitu Kitab Bilangan
d. Yang terakhir adalah sumber D (Deuteronomistis) yaitu Kitab Ulangan.
3. Pada tahun 1876 Wellhausen berpendapat bahwa cerita-cerita mengenai hal-hal ajaib, mujijat dan sebagainya adalah hasil imaginasi/pikiran bangsa Israel sebagai manusia yang masih belum berkembang dan masih kurang cerdas paca zaman itu.

Akibat dari pandangan ini:
1. Perjanjian Lama tidak bersifat Wahyu dari Allah melainkan suatu kumpulan sastra.
2. Pentateuch tidak mengandung sejarah yang seksama.
3. Tuhan Allah tidak sungguh-sungguh memimpin umat Israel dan bangsa itu tidak mengalami hal-hal ajaib, mujijat dsb.
4. Pentareuch tidak dikarang olah Musa
5. Tuhan Yesus keliru tentang pengarang pentateuch.
Hal ini tentu tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Ada beberapa faktor yang dapat disebutkan sebagai dukungan untuk musa sebagai penulis Pentateuch:
1. Tradisi orang Yahudi menerima Musa sebagai penulis Pentateuch, ahli sejarah seperti Ben-Sira (180 B.C), Philo Awal abad 1 A.D) dan Josephus (Akhir abad ke 1 A.D). selain itu “misnah” (hukum lisan orang Yahudi) dan Talmud (hukum tertulis orang Yahudi) juga mendukung musa sebagai penulis kitab Pentateuch.
2. Seringkali dalam Pentateuch sendiri terdapat kata-kata seperti “berfirmanlah Tuhan kepada Musa” (Kel 17:14; Bil 33:2; Ul 31:22)
3. Penulis-penulis kitab-kitab Perjanjian Lama yang lain juga menulis Musa sebagai penulis Kitab Pentateuch (Yos 1:8; 8:31; 1 Raja-raja 2:3; 2 Raja-raja 14:6)
4. Kesaksian Tuhan Yesus yang mendukung Musa (Markus 7:10; 10:3-5)
5. Kesaksian penulis-penulis Perjanjian Baru (Yoh 1:17; Roma 10:5)
6. Musa sangat memenuhi syarat sebagai penulis:
a. Orang yang berpendidikan tinggi
b. Dia menyaksikan langsung segala hal yang diceritakan dalam Pentatuch, mulai dari peristiwa Keluaran dari Mesir dan seterusnya.
Dari beberapa hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa memang Musalah yang menulis Kitab Pentateuch. Namun Musa sendiri juga mengambil sumber-sumber lain untuk hal-hal yang terjadi sebelum dia lahir baik tradisi lisan maupun tertulis namun semua dikerjakannya dengan pimpinan Roh Allah. Pada hari-hari setelah kematiannya kemungkinan Kitab Pentateuk ditambahkan oleh Yosua.

Garis Besar Pentateuch ada 3 hal:
1. Sejarah, mulai dari penciptaan s/d sejarah Israel dan bangsa pilihan Tuhan.
2. Legislatip, berisi hukum-hukum Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel sebagai bangsa pilihan yang harus ditaati dalam berbagai segi kehidupan etika, ibadah maupun kebaktian.
3. Rohani, penyataan Allah dalam sejarah dan keTuhanan-Nya atas manusia. Berisikan keberhasilan dan kegagalan manusia dlam mengikut Tuhan.

Dari Sudut pandang sejarah Israel maka pentateuch dapat dirumuskan sebagai berikut:

KITAB ISI RINGKAS TEMA
Kejadian Asal usul Israel dan abad permulaan Penciptaan
Keluaran Pembebasan Israel dari perbudakan Mesir Pembebasan
Imamat Ibadah Israel yang diatur oleh orang Lewi Peraturan
Bilangan Pengembaraan di padang gurun Sinai Ujian
Ulangan Pengulangan Hukum, menanti masuk Kanaan Persiapan

Filed Under:

Shared and Contact

Bagikan renungan, artikel, cerita, kritik dan saran Anda, klik Disini atau Send Email.

2 comments

Trackback URL | Comments RSS Feed

  1. Anonymous says:

    Blognya kurang seru.. Kok g ada isi kegiatan pemudanya?

     

  2. Tulisan yang sangat bermanfaat untuk pengetahuan akan Alkitab, semoga sukses selalu dan tambah-tambah dalam Tulisan yang bermanfaat bagi jemaat Tuhan dimanapun berada

     

Leave a Reply